Jayapura.Fakta Harian .Com – Belakangan ini, politisi Partai Demokrat Papua, Boy Markus Dawir (BMD), yang sebelumnya mencalonkan diri sebagai walikota Jayapura ,menarik dukungan politiknya dari Pasangan calon gubernur dan wakil gubenur Benhur Tomi Mano dan Costan Karma (BTM CK) dan memberikan dukungan politiknya kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Mathius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen (MARIO) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Papua. Langkah ini memicu beragam tanggapan dari masyarakat, baik pro maupun kontra.
Hendrik Yance Udam (HYU), pengamat politik nasional sekaligus Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (DPN Gercin Indonesia), kepada sejumlah wartawan di Jakarta ( Kamis 27 /3 ) menilai bahwa keputusan BMD untuk bergabung dengan Paslon MARIO merupakan langkah politik yang berani dan penuh pertimbangan.
Menurut HYU, langkah tersebut lebih didorong oleh kewajiban loyalitas terhadap arahan partai politik, dalam hal ini Partai Demokrat, yang telah memberikan dukungan kepada Paslon MARIO, bukan karena kekecewaan pribadi akibat tidak terpilih sebagai wakil gubernur mendampingi BTM.
HYU memberikan pencerahan kepada kelompok-kelompok politik yang membuli BMD terkait dukungannya kepada Paslon MARIO, menegaskan bahwa BMD adalah tokoh politik Papua yang telah berkontribusi signifikan selama empat periode sebagai anggota DPR Papua dari daerah pemilihan Saireri. Selama masa jabatannya, BMD telah bekerja keras untuk masyarakat Papua,
Menurut HYU, perubahan sikap politik BMD kali ini lebih berkaitan dengan kepentingan politik dan loyalitas terhadap partai, bukan semata-mata karena tidak terpilih sebagai wakil gubernur. Ia menilai bahwa BMD harus mendukung Paslon MARIO karena Partai Demokrat telah memberikan dukungan politiknya kepada pasangan tersebut. Tidak mendukung Paslon MARIO bisa berpotensi menimbulkan teguran keras dari DPP Partai Demokrat, yang tentunya dapat berdampak negatif pada karir politik BMD.
HYU juga menambahkan bahwa dengan bergabungnya BMD ke Paslon MARIO, diharapkan dapat meningkatkan perolehan suara di wilayah adat Saireri dan Tabi. BMD memiliki basis massa tradisional yang loyal, dan dukungannya diyakini dapat memberikan dampak signifikan dalam Pilgub Papua memenangkan paslon MARIO.
Dengan demikian, menurut HYU, tidak seharusnya publik mempolitisasi perubahan dukungan politik BMD. Langkah tersebut merupakan bagian dari dinamika politik yang wajar dan harus dipahami dalam konteks loyalitas partai serta kepentingan politik yang lebih besar.