Jayapura,Fakta Harian.Com – Belakangan ini, Ketua KNPI Papua, Benyamin Gurik, melalui akun Facebook pribadinya, mengungkapkan perasaan lucu terkait tindakan dua tokoh Papua, Barnabas Suebu dan Kostan Karma, yang terlihat mengikuti kampanye akbar pasangan calon nomor urut 1, BTM-YB di Lapangan Trikora beberapa hari lalu. Pernyataan Benyamin Gurik itu menarik perhatian berbagai kalangan, termasuk Marthen Luther Ehaa, Sekretaris DPD Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (Gercin) Provinsi Papua.
Marthen Luther Ehaa, yang dimintai tanggapannya oleh wartawan pada Sabtu, 30 November 2024, menanggapi dengan tegas pernyataan tersebut. “Saya juga merasa lucu dengan pola pikir Benyamin Gurik terhadap dua tokoh besar Papua ini. Barnabas Suebu dan Kostan Karma adalah figur yang sangat berprestasi dalam membangun Papua,” ujar Marthen.
Ia menegaskan bahwa Barnabas Suebu, mantan Gubernur Papua selama dua periode, dan Kostan Karma, mantan Wakil Gubernur dan Gubernur Papua, adalah tokoh yang sangat dihormati dan dibanggakan, baik di Papua maupun dunia internasional. “Barnabas Suebu adalah tokoh yang sangat dihormati di Papua dan bahkan di dunia, begitu pula dengan Kostan Karma yang turut berperan besar dalam kemajuan Papua,” tambah Marthen.
Lebih lanjut, Marthen menyarankan agar generasi muda Papua tidak menghina atau merendahkan tokoh-tokoh Papua yang telah memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan daerah ini. “Kita seharusnya belajar dari tokoh-tokoh Papua sebelumnya, bukan malah menghujat atau menghina mereka di media sosial,” ucap Marthen, sambil menambahkan harapannya agar setiap perdebatan politik dilakukan dengan santun, etis, dan bijaksana.
Terkait dengan Benyamin Gurik, Marthen juga meminta agar ia menunjukkan sikap bijaksana. “Saya ingin bertanya kepada Benyamin Gurik, apa prestasinya dalam membangun Papua? Apa kontribusinya bagi bangsa dan negara?” ujarnya.
Sebagai penutup, Marthen menegaskan bahwa Benyamin Gurik sebaiknya meminta maaf di hadapan publik kepada kedua tokoh tersebut, untuk menunjukkan jiwa besar dan tanggung jawab atas pernyataan yang telah dilontarkannya. “Jika Benyamin benar-benar ingin berpolitik dengan bijaksana, dia harus meminta maaf kepada Barnabas Suebu dan Kostan Karma, yang telah dihina di media sosial,” ujar Marthen.
Ini menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak, terutama generasi muda Papua, agar lebih bijak dalam berpolitik dan menggunakan media sosial demi kepentingan bersama.