Jakarta,Fakta Harian.Com – Hendrik Yance Udam (HYU), Ketua Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (DPN Gercin Indonesia), mengucapkan selamat dan sukses kepada Agung Laksono yang terpilih sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) pada Musyawarah Nasional (Munas) PMI ke-22. Senin 8 Desember 2024,Kata HYU kepada wartawan saat di telpon melalui telpon selulernya Selasa 10 Desember 2024
Ia berharap di bawah kepemimpinan Mas Agung, PMI dapat membawa perubahan positif dan menjadi mitra strategis bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Pada kesempatan yang sama, HYU memberikan kritikan tajam terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh mantan Ketua Umum PMI, Pak Yusuf Kalla, yang dinilai atau diduga tidak sesuai dengan tata kelola organisasi. HYU mencatat sejumlah masalah yang terjadi selama masa kepemimpinan Yusuf Kalla, antara lain:
- Kesejahteraan Karyawan: Tidak ada kenaikan gaji sejak 2017, yang menyebabkan ketidakpuasan di kalangan karyawan PMI.
- Pengurangan Karyawan: Jumlah karyawan PMI berkurang drastis pada tahun 2022-2023, berdampak pada efektivitas operasional organisasi.
- Penghapusan Asuransi Kesehatan: PMI sebelumnya memiliki asuransi kesehatan selain BPJS, namun kini hanya mengandalkan BPJS.
- Penghapusan Gaji Ke-13: Kebijakan ini berlaku sejak dua tahun lalu, merugikan karyawan yang bergantung pada tunjangan tersebut.
- Kondisi Keuangan yang Memburuk: Kas PMI mengalami penurunan signifikan, bahkan dana abadi yang ditinggalkan oleh Marie Muhammad dilaporkan telah dipergunakan dengan cara yang meragukan.
- Masalah Pengelolaan Aset: Aset helikopter yang terdaftar atas nama PMI, namun tidak ada laporan yang jelas mengenai penggunaannya atau jika digunakan secara komersial tanpa izin PMI
- Pembelian Bantuan yang Kontroversial: Pembelian sarung yang disumbangkan atas nama pribadi namun menggunakan dana PMI
- Penyalahgunaan Fasilitas Negara: Pemanfaatan fasilitas negara, seperti bebas bea masuk untuk impor, yang diduga digunakan untuk kepentingan pribadi dan perusahaan.
HYU juga meminta agar Pak Yusuf Kalla dapat legowo dan memberikan dukungan kepada Mas Agung Laksono, serta menjaga kepentingan bangsa dengan tidak menciptakan ketegangan politik yang tidak perlu. “Mari bersama-sama menjaga keharmonisan organisasi PMI demi kepentingan rakyat dan negara,” tegas HYU.
Seluruh perhatian kini terfokus pada langkah-langkah strategis yang akan diambil oleh Agung Laksono sebagai Ketua Umum baru PMI, dengan harapan organisasi kemanusiaan ini dapat bangkit dan memberikan kontribusi lebih besar bagi masyarakat Indonesia.