Tim Sukses BTM-CK Terkesan Sengaja Menggoreng Isu Hukum yang Melibatkan,YB,HAN dan PAM untuk menyerang MDF di Pilgub Papua

Jayapura.Fakta Harian.Com– Sebuah peristiwa yang mengejutkan terjadi dalam Grup WhatsApp IKJ Papua, di mana Jerri Fransisko Suebu, sebagai Admin Grup yang juga menjabat Pengurus DPC Partai Nasdem Kabupaten Jayapura Provinsi  Papua , terlibat dalam konflik panas dengan Hendrik Yance Udam (HYU), Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (Gercin Indonesia) sekaligus pengamat politik nasional.

Bung HYU yang dikenal sebagai tokoh nasional asal Papua, memberikan penjelasan terkait sejumlah kasus hukum yang menimpa tokoh Papua seperti Herry Ario Naap (HAN ) , Mantan Bupati Kabupaten Biak Numfor, Yermias Bisai (YB) , Mantan Bupati Waropen, dan Panji Agung Manko Negoro. (PAM)

Bung HYU dengan tegas menyatakan bahwa kasus-kasus ini murni merupakan persoalan hukum pidana, tanpa ada kaitannya dengan politik atau Pilgub Papua. Namun, penjelasan tersebut justru mendapat respons buruk dari Tim Sukses Benhur Tomy Mano (BTM) dan Costan Karma (CK).

Menurut Jhon Mampokem, Wakil Ketua DPD Gercin Indonesia Provinsi Papua, sikap yang ditunjukkan oleh Jerri Fransisko Suebu dan Tim Sukses BTM-CK sangat mencoreng dunia politik Papua. Bukannya menerima fakta hukum yang disampaikan, mereka malah merespons dengan narasi kebencian dan menyerang  Bung  HYU  dengan kata-kata kasar. Hal ini menunjukkan ketidakdewasaan dalam berargumen dan tidak adanya ruang untuk perdebatan sehat dalam grup tersebut,”Katanya di Jayapura  (Jumat 4 Maret 2025)

Mampokem juga menyayangkan bahwa Tim Sukses BTM-CK terkesan sengaja “menggoreng” isu-isu hukum yang melibatkan Yermias Bisai, Herry Ario Naap, dan Panji Agung Mangku Negoro untuk menyerang lawan politik mereka, khususnya Mathius Derek Fakhiri( MDF )  yang juga merupakan calon gubernur Papua. Sikap ini, menurut Mampokem, hanya merusak citra demokrasi dan merusak komunikasi publik yang seharusnya sehat.

“Bung HYU adalah sosok yang memberikan pencerahan politik dan mengedepankan fakta-fakta hukum yang objektif. Namun, alih-alih menyambut baik informasi tersebut, Tim Sukses BTM-CK malah memilih untuk berperilaku dengan mentalitas buruk, penuh kebencian, dan tidak profesional dalam komunikasi politik,” ungkap Mampokem.

Dia juga menegaskan pentingnya menjaga komunikasi yang santun dan elegan dalam setiap diskusi politik, terutama di grup-grup publik seperti IKJ Papua yang menjadi ruang penting untuk berbagai tokoh dan masyarakat dalam berbagi pemahaman.

Sebagai bentuk respons, DPD Gercin Indonesia Provinsi Papua berencana mengambil langkah politik terkait dukungan mereka di Pilgub Papua, jika sikap Tim Sukses BTM-CK tidak menunjukkan perbaikan dalam komunikasi politik yang lebih sehat dan dewasa.

“Kami berharap agar semua pihak dapat berfokus pada kualitas debat dan argumen yang rasional, bukan hanya sekadar mengejar kepentingan sesaat,” kata Mampokem, menutup pernyataannya.

Peristiwa ini mengingatkan kita bahwa dalam berpolitik, komunikasi yang baik, santun, dan berbasis pada fakta adalah kunci untuk menjaga integritas dan demokrasi di Papua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *