Jayapura. Fakta Harian.Com – Sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) semakin memanas, dengan perdebatan sengit antara hakim dan kuasa hukum para calon kepala daerah yang tengah bersengketa.
Agenda pemeriksaan pendahuluan berlangsung sejak 8 hingga 16 Januari 2025, sementara sidang lanjutan untuk mendengarkan jawaban dari KPU, keterangan pihak terkait, dan Bawaslu akan digelar pada 17 Januari hingga 4 Februari 2025.
Di tengah ketegangan ini, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (DPN Gercin Indonesia), Hendrik Yance Udam (HYU), tiba Jayapura dari Jakarta pada Selasa, 15 Januari 2025. Sesampainya di Papua, HYU langsung melakukan kopi darat pertemuan dengan Boy Markus Dawir (BMD), calon Walikota Jayapura nomor urut 3, di Prima Garden Abepura.
Usai pertemuan tersebut, HYU menjelaskan kepada wartawan bahwa pertemuannya dengan BMD adalah sebuah pertemuan biasa antara senior dan junior, dengan agenda membahas isu-isu politik lokal dan nasional, khususnya terkait dengan sengketa Pilkada Jayapura yang sedang disidangkan di MK.
“Pertemuan ini lebih kepada diskusi politik. Terkait Pilkada Jayapura, sampai saat ini MK belum memutuskan siapa pemenangnya, meskipun KPU telah menetapkan pasangan ABR HARUS nomor urut 4 sebagai pemenang. Namun, karena pasangan BMD DIPO nomor urut 3 sedang menggugat ke MK, maka keputusan final masih menunggu hasil sidang,” ujar HYU.
HYU mengimbau kepada masyarakat untuk tetap sabar dan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung.
“Kami semua harus menunggu keputusan MK dan menghormatinya. Ini adalah bagian dari proses demokrasi yang harus kita jalani dengan kepala dingin,” tambahnya.
Lebih lanjut, HYU memberikan apresiasi tinggi kepada BMD sebagai sosok petarung politik sejati. “BMD sudah menunjukkan kualitas kepemimpinannya dalam pertempuran politik ini. Ini bukan hanya soal siapa yang menang atau kalah.
BMD adalah aset politik yang berharga bagi Tanah Papua, baik di level lokal maupun nasional,” tutup HYU sambil berlalu dari kerumunan wartawan