HYU Sebut, Fenomena Politik Isu Papua Bagaikan Gunung Es, Banyak Masalah yang Masih Tersembunyi dan Belum Terselesaikan

Jakarta. Fakta Harian.Com – Pernyataan optimisme Yusril Ihza Mahendra mengenai kemampuan bakal calon presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan masalah Papua menuai tanggapan beragam.

Dalam pidato politiknya di Jayapura, Papua, Yusril menyatakan keyakinannya bahwa Prabowo bisa menyelesaikan persoalan yang telah berlarut-larut ini. Namun, pandangan berbeda datang dari Hendrik Yance Udam (HYU), Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (Ketum Dpn Gercin Indonesia), menegaskan bahwa masalah Papua jauh lebih kompleks dan tidak semudah yang dibayangkan.

Yusril, yang kini menjabat Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, menyampaikan optimisme ini dalam rangka konsolidasi Pemenangan PBB dan Capres Prabowo di Papua. 2024 lalu

Namun, HYU, yang juga tokoh nasional asal Papua, menilai persoalan Papua sudah berlangsung lama dan belum ada satu pun Presiden Indonesia yang bisa menyelesaikannya meskipun telah melalui tujuh pergantian kepemimpinan.

“ Isu Papua tidak sesederhana itu. Sudah tujuh presiden berganti, namun masalahnya masih belum terselesaikan. Banyak korban jiwa di pihak TNI/Polri dan masyarakat sipil. Jangan sampai masalah ini dipandang sebelah mata,” ujar HYU saat ditemui di Jakarta. Senin 20 Januari 2024

HYU juga mengingatkan bahwa meskipun Presiden Joko Widodo sempat menyebut masalah Papua sebagai persoalan kecil yang bisa diselesaikan, kenyataannya, konflik di Papua justru semakin kompleks, dengan banyak masalah yang belum terpecahkan.

“Fenomena politik Papua bagaikan gunung es, banyak masalah yang masih tersembunyi dan belum terselesaikan,” tegasnya.

Sebagai solusi, HYU mengusulkan pendekatan yang lebih holistik untuk menyelesaikan konflik bersenjata di Papua. Beberapa langkah yang disarankan antara lain adalah dialog terbuka antara pemerintah dan kelompok yang menuntut kemerdekaan, penanganan hak asasi manusia yang lebih serius, serta pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan.

Menurut HYU, untuk mengurangi ketegangan sosial, pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan akses kesehatan di Papua harus menjadi prioritas. Selain itu, memperkuat otonomi daerah dan melibatkan peran aktif masyarakat sipil serta tokoh agama juga dianggap penting untuk menciptakan perdamaian yang langgeng.

Penting juga, lanjut HYU, untuk melakukan penegakan hukum yang adil dan transparan, serta reformasi militer agar pelanggaran HAM yang memperburuk ketegangan bisa dihindari. Tidak kalah penting, peran komunitas internasional dalam memberikan dukungan mediasi juga sangat diharapkan.

“Penyelesaian konflik Papua memerlukan kesabaran dan kerjasama dari berbagai pihak. Solusi yang adil dan berkelanjutan hanya bisa dicapai jika semua pihak bersatu untuk mencari jalan keluar yang terbaik bagi rakyat Papua,” .

Apakah Prabowo mampu mengatasi persoalan kompleks ini? Hanya waktu yang akan membuktikan. Namun, tantangan besar menanti bagi siapa pun yang berusaha menyelesaikan konflik di Papua,tutup HYU

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *