Jayapura. Aroma perlawanan dalam tubuh Partai NasDem Papua makin tercium tajam. Di tengah tensi politik menuju Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Papua pada 6 Agustus 2025, sembilan Ketua DPD NasDem dari delapan kabupaten dan satu kota secara mengejutkan mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Benhur Tomi Mano – Catherina Kainaka (BTM-CK), menantang garis resmi partai yang mendukung Matius Derek Fakhiri – Aryoko Rumaropen (MDF-AR).
Deklarasi dukungan itu berlangsung dramatis pada Rabu malam (30/4/2025), saat para kader berkumpul di kediaman BTM di Jayapura. Mereka membentuk barisan relawan baru bernama Gerbang Perubahan Rakyat (GAPURA) sebagai simbol perlawanan akar rumput NasDem terhadap keputusan pusat.
“Kami tidak bergerak atas nama partai. Tapi sebagai rakyat Papua yang ingin perubahan nyata. BTM-CK adalah jawabannya,” tegas Herry Kabey, Ketua Relawan GAPURA.
Langkah politik ini langsung memicu reaksi keras dari kubu MDF-AR. Ketua Umum Relawan MARI YO MANIA Gubenur dan wakil Gubenur Papua Piihanku , HYU, menyebut langkah para kader NasDem itu sebagai “manuver politik recehan alias murahan ” dari kelompok yang ia sebut “barisan sakit hati”.
“Jangan percaya drama politik murahan. NasDem solid, MDF-AR tetap di rel. Gerakan seperti ini cuma ingin memecah belah konsentrasi jelang PSU,” tandas HYU dalam pernyataan yang penuh nada tajam.
“Jangan termakan isu murahan. NasDem tetap solid dukung MDF-AR. Gerakan itu hanya ingin menggiring opini publik dan melemahkan basis suara kami,” seru HYU dalam pernyataan resminya.kepada sejumlah wartawan di kota Jayapura ( 2 Mei 2025)
Ia mengimbau seluruh pendukung MDF-AR untuk tetap fokus dan tidak terprovokasi oleh manuver politik yang disebutnya “murahan dan tak berdampak”.
“Tujuan kita satu: menang telak untuk MDF-AR di PSU 6 Agustus nanti,” tandasnya.
