Pemerintah Jangan Buat Gerakan Tambahan, Harus Prioritaskan Tenaga Kesehatan Asli Papua di Rumah Sakit Vertikal Jayapura

Jayapura. Fakta Harian.Com – Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (DPN Gercin Indonesia), Hendrik Yance Udam (HYU), menegaskan pentingnya peran tenaga kesehatan asli Papua dalam pengelolaan Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan yang sedang dibangun di Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua.

Dalam wawancara bersama wartawan pada Selasa (4/3/2025), HYU mengungkapkan bahwa rumah sakit tersebut, yang direncanakan akan diresmikan pada bulan April atau Mei 2025, harus memberi prioritas pada anak-anak asli Papua yang berprofesi sebagai dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, apoteker, ahli gizi, serta tenaga kesehatan lainnya.

“Ini adalah rumah sakit yang dibangun dengan standar nasional, tapi kita juga berharap ada perhatian khusus untuk tenaga kesehatan asal Papua. Jangan sampai tenaga profesional dari luar daerah mendominasi, padahal di Papua sudah ada banyak kampus dan sekolah tinggi kesehatan yang menghasilkan tenaga medis yang kompeten,” ujar HYU.

Menurutnya, kuota tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit tersebut harus mencerminkan kebutuhan dan potensi lokal Papua, dengan usulan agar sekitar 70 hingga 80 persen tenaga kesehatan berasal dari Papua, sementara sisanya bisa diisi oleh tenaga profesional dari luar Papua.

“Papua sudah punya kampus kedokteran, Poltekes Kemenkes, serta fakultas kesehatan masyarakat. Jadi, tidak ada alasan untuk khawatir soal kualitas tenaga kesehatan. Yang penting adalah kuota untuk Papua yang harus dipenuhi,” lanjutnya.

HYU juga menekankan pentingnya pemberdayaan tenaga kesehatan lokal untuk meningkatkan kualitas layanan di rumah sakit, sekaligus mengurangi ketergantungan pasien untuk pergi ke luar Papua. Rumah sakit ini, menurutnya, tidak hanya penting sebagai fasilitas kesehatan, tetapi juga sebagai rumah sakit pendidikan yang bisa memajukan sektor kesehatan di Papua.

HYU mengimbau kepada Pemerintah Pusat, terutama Kementerian Kesehatan, untuk memperhatikan secara serius pembentukan kebijakan yang bisa memberdayakan anak-anak Papua, sesuai dengan amanat Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) yang memberikan kewenangan khusus kepada Papua dalam berbagai aspek, termasuk sektor kesehatan.

“Rumah sakit ini akan menjadi kebanggaan kita semua di Papua. Jika manajemennya melibatkan tenaga profesional dari luar, kami setuju, tetapi tenaga medis yang bekerja di dalamnya harus memberi kesempatan terbesar kepada anak-anak Papua. Ini akan meningkatkan kualitas pelayanan dan menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak bagi generasi muda Papua,”

Dengan dukungan pemerintah pusat dan perhatian terhadap kuota tenaga kesehatan, harapan HYU adalah agar Rumah Sakit Vertikal ini dapat menjadi salah satu rumah sakit terbaik di Indonesia, serta dapat mengurangi ketergantungan masyarakat Papua terhadap layanan medis di luar daerah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *