Jayapura Fakta Harian.Com –Menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur Papua yang dijadwalkan berlangsung Agustus mendatang, tensi politik di media sosial mulai memanas. Sejumlah unggahan dari pendukung ย ย calon Gubenur Papua Benhur Tomy Mano ย ( BTM ) dan wakil Gubenur Papua Costa Karma ( CK) mulai menyerang lawan politiknya di PSU Pilgub Papua yaitu Calon Gubenur Papua Matius Derek Fakhiri ( MDF) dan Wakil Gubenur Papua Aryoko Rumaropen ( AR ) ย MARI YO ย dengan narasi yang kental akan isu politik identitas.
Menanggapi situasi ini, Ketua LSM WGAB, Yerry Basri Mak, SH., MH., angkat bicara. Ia menilai, narasi yang mengadu domba dan mempertentangkan identitas hanya akan menciptakan perpecahan dan merusak fondasi kasih yang selama ini menjadi jati diri masyarakat Papua.
โPapua ini dibangun di atas budaya kasih. Warisan leluhur kita adalah persaudaraan, bukan permusuhan,โ tegas Yerry. Ia juga mengaku kecewa karena masih ada pihak-pihak yang menyebarkan pandangan sempit demi kepentingan politik, dengan memainkan sentimen identitas yang justru melemahkan nilai-nilai persatuan.
Menurut Yerry, semua kandidat yang maju dalam PSU adalah putra terbaik Papua, yang sama-sama lahir dan besar di atas tanah ini. Maka dari itu, menurutnya, tidak ada alasan untuk mempertentangkan satu dengan yang lain hanya karena perbedaan latar belakang.
โPolitik identitas itu berbahaya. Itu bukan budaya kita. Kita ini orang Papua, dan sebagai orang Nasrani, kita diajarkan untuk mengasihi tanpa memandang muka. Surat Yakobus mengingatkan kita akan hal itu,โ ujarnya penuh keprihatinan.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengedepankan kedewasaan politik dan menjaga harmoni di tengah perbedaan pilihan.
โHilangkan pikiran sempit yang hanya mencari simpati dengan menjatuhkan pihak lain. Mari kita fokus pada gagasan, program, dan niat baik para kandidat demi kemajuan tanah Papua yang kita cintai bersama,โ pungkasnya.
